Polewali Mandar Sulawesi Barat.– Ternyata berdasarkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) tahun 2010 yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia 3 (tiga) dari 5 kabupaten di Propinsi Sulawesi Barat, masuk dalam kategori Daerah Bermasalah Kesehatan Berat (khusus). Ketiga daerah tersebut adalah Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamuju Utara. Hanya kabupaten Majene dan Polewali Mandar yang tidak masuk dalam kategori bermasalah kesehatan. Namun demikian, untuk tingkat Propinsi, dari penilaian rerata nilai Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat dari 5 kabupaten di Sulawesi Barat, ternyata Propinsi Sulawesi Barat masuk sebagai kategori Daerah Bermasalah Kesehatan Berat (khusus). Apa sebenarnya Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat ini?, berikut penulis uraikan kembali salah satu materi dari Balibangkes Kementerian Kesehatan RI pada acara Sosialiasi Hasil Rikesdas tahun 2010 pada 15 Desember tahun 2010 di Makassar yaitu materi Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), sebagai bahan pembelajaran bagi penulis juga pengunjung blog @arali2008 terkhusus para stakeholder kesehatan di wilayah 5 (lima) kabupaten dan propinsi Sulawesi Barat Indonesia
Tugas utama negara mulai dari lingkup nasional, propinsi dan kabupaten adalah menyelenggarakan pembangunan, berhasil tidaknya tugas utama negara ini harus dapat diukur untuk dapat melihat sejauhmana penyelenggaraan pembangunan tersebut berdampak pada kesejahteraan manusia, salah satu indikator penting untuk menilai keberhasilan dalam penyelenggaraan pembangunan adalah HDI yaitu singkatan dari Human Development Index atau dalam bahasa Indonesia Indeks Pembangunan Manusia. Indeks ini terdiri dari : Indeks ekonomi (pendapatan riil per kapita), Indeks pendidikan (angka melek huruf dan lama sekolah) dan Indeks kesehatan (umur harapan hidup waktu lahir).
Karena HDI ini sebagai Indikator berhasil tidaknya dalam penyelenggaraan pembangunan (nasional, propinsi ataupun kabupaten) maka HDI ini harus mengandung unsur-unsur intervensi bila dalam penyelenggaraan pembangunan indeks yang dihasilkan mempunyai nilai rendah. Kalau diperhatikan dari ketiga sub indeks yang membentuk HDI hanya sub Indeks Kesehatan yaitu Umur Harapan Hidup Waktu Lahir yang sulit untuk membentuk unsur intervensinya, oleh Karenanya harus dijabarkan lebih lanjut dengan kata lain diperlukan rumusan program yang nyata.
Tiga sub indeks HDI dan Intervensinya
Ekonomi: pendapatan per kapita, intervensinya jelas: pertumbuhan ekonomi dan pemerataan melalui perluasan lapangan kerja
Pendidikan: melek huruf dan lama sekolah, intervensinya jelas: wajib belajar 9 tahun akan meningkatkan indeks pendidikan.
Kesehatan: umur harapan hidup waktu lahir, intervensinya? Harus dijabarkan lebih lanjut, dan diperlukan rumusan program yang nyata
Dari UHH ke program kesehatan, sulit penjabarannya, Ternyata Departemen Kesehatan RI dengan data Riskesdas tahun 2007 dan tahun 2010 ternyata mempunyai data yang sangat kaya. Hasilnya indikator komposit yang berkaitan dengan UHH ternyata dalam menghasilkan angka-angkanya menunjukkkan hasil Pembangunan Kesehatan Masyarakat yang berhubung langsung dengan peningkatan Usia Harapan Hidup suatu daerah. Angka-Angka tersebut adalah Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya di sebut IPKM. Indeks ini sebagai mana juga HDI merupakan indikator komposit yang khusus dapat menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan. Sumber datanya dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu: Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar), Susenas (Survei Ekonomi Nasional). Survei Podes (Potensi Desa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar